Kajangki dan Sumajo, Tarian Asli Luwu
Pengantar
Berawal akan ketertarikan saya ketika
semasa kuliah di Universitas Indonesia, tempat dimana kami dahulu sempat
ditempa dalam penguasaan ilmu pengetahuan, saya kagum dan, ada rasa iri
melihat teman-teman saya dengan tekun belajar Javanologi dan
Sundalogi.Hal ini mengingatkan akan masa kecil saya di kampung, belajar
banyak tentang La Galigo dari Pua Kannu dan kakak saya Alwi Azis dan
Amin Wahid. Sudah menjadi kebiasaan saya bila pulang berlibur di
kampung halaman, saya selalu menyempatkan diri menemui Bapak Prof Zainal
Abidin Farid di kota Makassar, kami sering berbincang cukup lama pada
setiap kesempatan, beliau sangat senang karena masih ada orang seperti
saya yang punya kepedulian tentang hal ini, dan berpesan jangan berhenti
belajar , walaupun sebenarnya disiplin ilmu saya bukanlah pada bidang
ini, tetapi walaupun demikian saya punya perhatian besar Masih teringat
dalam ingatan saya ketika salah seorang guru sejarah kami mengajarkan
tentang seni tari, dan beliau menyatakan bahwa tarian Pa’jaga berasal
dari Luwu, sempat saya membantahnya bahwa itu tidaklah benar, tetapi
tarian asli Luwu adalah Kajangki dan Sumajo, akan tetapi pada akhirnya
saya mengalah ketika beliau menyatakan bahwa kalau ada pertunjukan
kesenian di Istana Luwu tidak pernah kita melihat adanya tarian kajangki
tetapi yang ada adalah tarian Pa’jaga. Sebagai murid yang masih sangat
lugu saya tidak bisa membantahlagi dan untuk mementara menerimanya
sebagai suatu kebenaran.Penasaran akan hal ini maka suatu ketika saya
bersua dengan kakak saya Alwi Azis dan mempertanyakan hal ini kepada
beliu, ternyata pendapat saya beberapa tahun yang lalu justru menurut
beliau adalah yang betul dengan mengeluarkan dalil sebagai berikut,
dalam buku Mulataue yang merupakan salah satu seri epos La Galigo
disebutkan “ Kajangki ri Luwu, Masengo-sengo ri Mengkoka dan Mabbadong
ri Toraja. Jadi menurut beliau tidak pernah diketemukan bahwa Pa’Jaga
dari Luwu, justru tari pa’jaga ini lebih banyak dipengaruhi dari
Makassar atau Goa.Jikalaupun kita mau menerima bahwa tarian pa,jaga dari
Luwu dapat saja dibenarka karena hal itu terjadi pada Luwu di era
modern (abad IX dan XX) tetapi pada era awal atau pertengahan fase
pemerintahan Kerajaan Luwu hal itu tidak diketemukan.
Dalam rangka
melestarikan kebudayaan nasional khususnya kebudayaan Luwu maka kami
berusaha menampilkan synopsis tari kajangki dan sumajo dari Luwu
berdasar dua buah tulisan tentang hal yang sama dari kakanda Almarhum
Alwi Aziz yang beliau tulis di palopo bulan Desember 1986 dan Amin
Wahid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar